PENGARUH KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP PERILAKU KOOPERATIF ANAK USIA SEKOLAH DALAM PENCABUTAN GIGI DI PUSKESMAS SELEMADEG TABANAN BALI

Oleh: Luh Gde Wida Jayanthi

ABSTRAKSI

Kunci keberhasilan perawatan gigi pada anak selain ditentukan oleh pengetahuan klinis dan keterampilan tenaga kesehatan, sebagian besar juga ditentukan oleh kesanggupan anak untuk bekerja sama. Pada usia 6-12 tahun anak belajar tentang dunia luar dan makin meningkat kebebasan terhadap orang tua. (Budiyanti dan Heriandi, 2001 cit Sumerti, 2003). Anak usia 6-12 tahun berusaha berkomunikasi dan mematuhi aturan masyarakat. Suatu komunikasi yang salah, tidak tepat akan dapat mengakibatkan untuk bersikap kurang kooperatif terhadap perawatan gigi (Sumartono, 1977 cit Sumerti, 2003). Komunikasi terapeutik diberikan pada anak untuk memperoleh kepercayaan dari anak sehingga anak bersikap kooperatif pada saat pencabutan gigi.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh komunikasi terapeutik terhadap perilaku kooperatif anak usia sekolah dalam pencabutan gigi di Puskesmas Selemadeg Tabanan, Bali.

Penelitian ini merupakan penelitian Pre-Experimental dengan menggunakan rancangan perbandingan kelompok statis (Statis Group Comparism), dalam penelitian ini menggunakan alat pengumpulan data berupa lembar observasi yang diisi sendiri oleh peneliti. Analisa data menggunakan Chi Square. Hasil dari penelitian ini adalah nilai P (Asymp. Sig) yaitu 0,000 lebih kecil dari α adalah  0,05.

Jadi terdapat perbedaan antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol dimana anak usia sekolah lebih kooperatif bila diberikan komunikasi terapeutik dalam pencabutan gigi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh komunikasi terapeutik terhadap perilaku kooperatif anak usia sekolah dalam pencabutan gigi.

Kata kunci: komunikasi terapeutik, perilaku kooperatif, anak usia sekolahIngin dapat lengkapnya hubungi :  stikes_smart@ymail.com atau tinggalkan pesan anda