h1

PENGARUH BIAYA PROMOSI DENGAN TINGKAT KUNJUNGAN PASIEN DI RUMAH SAKIT CAKRA HUSADA KLATEN TAHUN 2003-2007

5 Mei 2009

IDA RAHMAWATI

A. Latar Belakang

Tujuan pembangunan kesehatan, sesuai dengan sistem kesehatan nasional adalah tercapainya kemampuan hidup sehat  bagi setiap penduduk, untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum. Untuk mencapai tujuan tersebut diselenggarakan upaya kesehatan yang menyeluruh, terpadu, merata dan dapat diterima serta terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat, dengan peran serta masyarakat sebagai  salah satu faktor yang memberikan andil bagi keberhasilan pembangunan  kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran dan perilaku masyarakat di bidang kesehatan.

Pada kenyataannya saat ini pelayanan kesehatan telah berkembang menjadi suatu industri yang berbasis pada ekonomi dan manajemen, untuk mempromosikan pelayanan dan produk jasa yang diselenggarakannya. Hal tersebut juga dilaksanakan sebagai usaha pemantapan citra rumah sakit secara keseluruhan. Pelayanan rumah sakit akan terus meningkat, disamping itu juga akan menumbuhkan persaingan yang semakin ketat pula. Untuk itu para penyedia pelayanan kesehatan berlomba-lomba mencari cara bagaimana memuaskan pelanggan sehingga pelanggan akan loyal kepada kita. Peningkatan perilaku di bidang kesehatan dapat dimungkinkan dengan kegiatan promosi kesehatan yang merupakan salah satu dimensi pemasaran kesehatan. Selain itu, upaya yang lain untuk menghadapi persaingan tersebut juga diperlukan suatu keputusan manajemen yang cepat dan tepat.

Pada dasarnya sistem pelayanan di rumah sakit mengacu pada pelayanan sosial kemanusiaan, maka sampai saat ini banyak masyarakat yang masih menganggap tabu kegiatan pemasaran atau promosi pada sebuah rumah sakit, karena promosi berkonotasi membujuk serta mengarahkan seseorang agar mengunjungi rumah sakit tertentu. Padahal promosi jika disampaikan dengan jujur dan mendidik, akan bermakna positif.

Fungsi promosi tidak hanya mendorong terjualnya produk saja, tetapi juga membuat terjualnya citra, keunggulan, pelayanan dan manfaat rumah sakit bagi masyarakat luas. Menurut (Sabarguna, 2004:11) Bauran pemasaran atau Marketing mix adalah usaha yang pokok yang erat hubungannya dengan pasien yang dituju, jadi upaya rumah  sakit yang secara khusus erat dengan perilaku pasien untuk melakukan pemanfaatan pelayanan. Dikenal 4hal yaitu: Pelayanan, Tempat, Harga/tarif, Promosi.

Rumah Sakit Cakra Husada merupakan rumah sakit swasta yang terletak di jalan Merbabu No 7 Klaten berawal dari sebuah klinik praktek dokter spesialis THT pada tahun 1980-an, seiring berjalannya waktu yang telah mengalami perkembangan baik dari peningkatan jumlah pasien, pelayanan maupun sumberdaya manusianya.  Pada tahun 1986, klinik ini berkembang menjadi sebuah rumah sakit dengan pelayanan umum.

Rumah Sakit Cakra Husada sebagai sarana dalam memasarkan produk-produk suatu Rumah Sakit, maka diperlukan suatu promosi pelayanan kesehatan yang berisikan tentang fasilitas medik, sarana dan prasarana yang terdapat di rumah sakit. Untuk memperkenalkan produk atau jasa yang ditawarkan, maka rumah sakit perlu melakukan beberapa alternative kombinasi promosi, antara lain periklanan (advertising), publisitas (publicity), penjualan tatap muka (personal selling), dan promosi penjualan (sales promotion). Keempat cara tersebut merupakan Bauran Promosi (Promotion Mix). Dengan demikian biaya yang dialokasikan untuk promosi dapat ditekan serendah mungkin. Rumah sakit harus berupaya melaksanakan  kegiatan promosi yang dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat untuk itu kegiatan promosi harus direncanakan, diarahkan, dan dikendalikan agar pemilihan promosi dan biaya promosi dapat dialokasikan secara tepat. Dapat dilihat bahwasannya pada awal beroperasi, Rumah Sakit Cakra Husada hanya memiliki 35 buah tempat tidur. Seiring dengan perkembangan animo masyarakat yang cukup besar untuk mendapatkan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Cakra Husada dan mengingat fasilitas ruang rawat inap yang ada dipandang tidak mencukupi dalam memenuhi keinginan masyarakat, maka pada tahun 2004 dioperasikan gedung baru dengan fasilitas ruang inap dan poli spesialis yang cukup layak untuk memenuhi kebutuhan seluruh masyarakat baik masyarakat mampu maupun tidak mampu dalam mendapatkan pelayanan medis di Rumah Sakit Cakra Husada.

Tabel 1.1

Jumlah Kunjungan Pasien Rawat Inap dan Rawat Jalan

Rumah Sakit Cakra Husada Klaten

TAHUN

RANAP

RAJAL

JUMLAH PASIEN

2003

2279

6529

8808

2004

2157

6970

9127

2005

2407

7027

9434

2006

2029

5943

7972

2007

3473

12.266

15.739

Sumber: Data RS Cakra Husada Klaten (2008)

Berdasarkan tabel diatas, dapat dijelaskan bahwa jumlah kunjungan pasien sering mengalami pasang surut dari tahun ke tahun. Dengan permasalahan tersebut maka Rumah Sakit Cakra Husada ini selalu berupaya untuk memperbaiki fasilitas, pelayanan serta kegiatan promosi yang telah dilaksanakan. Pada saat ini Rumah sakit Cakra Husada sudah menjadi rumah sakit umum dan sudah mempunyai 8 dokter spesialis, 5 dokter umum atau dokter jaga dan beberapa dokter kerjasama atau rujukan, serta karyawan sebanyak 136 baik paramedis, penunjang medis dan non medis.

Dengan Mottonya “Menangani dengan cepat dan tepat” Rumah Sakit Cakra Husada ini berupaya memberikan pelayanan yang terbaik bagi  pasiennya, agar pasien merasa terpuaskan dengan demikian pasien akan loyal kepada kita sehingga akan selalu datang dan menggunakan jasa rumah sakit. Jika konsumen tetap menggunakan jasa rumah sakit tersebut, maka pasien akan memberikan kontribusi yang besar terhadap rumah sakit. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan sarana kesehatan masyarakat maka hingga sampai saat ini, Rumah Sakit Cakra Husada mempunyai fasilitas sebagai berikut: dengan jumlah tempat tidur yang tersedia yaitu berjumlah 71 tempat tidur yang dibagi menjadi beberapa kelas antara lain VVIP,VIP,I,II,III, dan terdiri dari :

  1. Bangsal Anggrek          : 6 kamar dengan 6 tempat tidur
  2. Bangsal Arundati          : 8 kamar dengan 8 tempat tidur
  3. Bangsal Kusuma           : 4 kamar dengan 4 tempat tidur
  4. Bangsal Kenanga          : 2 kamar dengan 3 tempat tidur
  5. Bangsal Mawar            : 4 kamar dengan 4 tempat tidur
  6. Bangsal Nivedita           : 8 kamar dengan 13 tempat tidur
  7. Bangsal Sawitri : 20 kamar dengan 29 tempat tidur
  8. Bangsal Wijaya : 2 kamar dengan 4 tempat tidur

Dengan adannya tuntutan kemajuan dibidang kesehatan serta persaingan yang sangat ketat dan kompetitif, maka semua rumah sakit akan berusaha untuk meningkatkan pelayanan serta fasilitasnya. Selain itu, untuk memperkenalkan produk-produk jasa yang ditawarkan oleh rumah sakit kepada masyarakat, maka rumah sakit harus melakukan kegiatan pemasaran. Adapun kegiatan pemasaran yang dilaksanakan oleh Rumah Sakit Cakra Husada Klaten, yaitu:

  1. Dengan menggunakan media leaflet.
  2. Menggadakan kerjasama dengan poli-poli Umum, Bidan Praktek dan        Rumah Sakit Bersalin.
  3. Mengadakan kunjungan ke instansi pemerintahan desa.
  4. Membantu posyandu lansia di kampung sekitar RS.
  5. Mengadakan kerjasama dengan Asuransi, Instansi swasta dan BUMN (Badan Umum Milik Negara) maupun BUMD (Badan Usaha Milik Daerah).
  6. Mengadakan siaran radio di Radio Candi sewu Klaten tentang materi-materi kesehatan.
  7. Mengadakan Home Visite ke pasien yang pernah rawat inap ke RS tanpa dipungut biaya setiap dua minggu sekali.
  8. Adannya potongan 10-25% biaya pemeriksaan Laboratorium, Radiologi, dan Pemeriksaan Penunjang lainnya bagi yang menjadi anggota Club Geriatri.
  9. Adannya Potongan 5% untuk Rawat Inap bagi pasien yang umurnya lebih dari 60 tahun.
  10. Adannya antar jemput pasien gratis.
  11. Adannya fasilitas paket mandi bagi seluruh pasien Rawat inap dan paket buah-buahan untuk pasien Kelas VIP dan VVIP.

Dengan adannya kegiatan promosi tersebut, maka diharapkan dapat meningkatkan kunjungan pasien ke Rumah Sakit yang sekaligus akan meningkatkan pendapatan Rumah Sakit.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan  pada latar belakang diatas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut “Bagaimanakah pengaruh biaya promosi terhadap tingkat kunjungan pasien di Rumah Sakit Cakra Husada Klaten tahun 2003-2007?”

C. Tujuan Penelitian

  1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui pengaruh biaya promosi terhadap tingkat kunjungan pasien di Rumah Sakit Cakra Husada Klaten.

  1. Tujuan  Khusus
    1. Untuk mengetahui kegiatan-kegiatan promosi di Rumah Sakit Cakra Husada Klaten untuk meningkatkan jumlah kunjungan pasien.
    2. Untuk mengetahui biaya dari variabel promosi yang paling dominan sehingga mempengaruhi  tingkat kunjungan pasien.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dari hasil penelitian ini diharap berguna bagi pihak-pihak sebagai berikut :

  1. Bagi Penulis
    1. Penelitian ini sangat berarti, sebagai media untuk memperoleh dan memperluas pengalaman dalam dunia kerja yang sesungguhnya tentang kegiatan pemasaran khususnya di bidang jasa.
    2. Dapat menjadi bahan pembanding antara teori yang diperoleh dari teori perkuliahan  dengan praktek yang dilaksanakan di lapangan.
    3. Untuk memenuhi syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat, Konsentrasi Manajemen Rumah Sakit, STIKES Surya Global Yogyakarta.
    4. Bagi Institusi Kesehatan (Rumah Sakit)
      1. Sebagai sumbangan pemikiran dalam mempertimbangkan dan meningkatkan masalah kegiatan promosi guna mengevaluasi kebijakan yang akan, sedang atau sudah diterapkan rumah sakit sehinnga dapat memberikan peningkatan kualitas pelayanan jasa kesehatan agar dapat memberikan kepuasan terhadap pasien.
      2. Sebagai wujud nyata dari instansi untuk ikut berperan dalam bidang pendidikan.
      3. Bagi Perkembangan Ilmu Pengetahuan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah kepustakaan dan wawasan bagi perkembangan ilmu pengetahuan untuk penelitian yang akan datang.

E. Batasan Masalah

Variabel yang akan teliti adalah biaya promosi yang terdiri dari periklanan (advertising), penjualan tatap muka (personal selling) dan Promosi Penjualan (Sales Promotion) sedangkan Tingkat Kunjungan Pasien dilihat dari kepuasan pasien dari pelayanan serta fasilitas yang diberikan oleh pihak rumah sakit sehingga pasien merasa aman dan nyaman ketika mendapatkan perawatan di rumah Sakit Cakra Husada Klaten.

Dengan terciptannya kepuasan tersebut maka diharapkan pasien akan loyal dan selalu mempunyai keinginan untuk  mempercayakan pelayanan kesehatannya ketika mengalami sakit lagi ke Rumah Sakit Cakra Husada Klaten. Sedangkan variabel penggangunnya adalah Publisitas (publicity) dan Biaya Oprasional tenaga pemasaran.

F. KEASLIAN PENELITIAN

Judul Penulis Hasil Persamaan Perbedaan
Strategi Pemasaran RSI Jakarta Timur Retno Poppy Pratiwi. (1998) Menunjukkan Strategi pemasaran RSI Jakarta Timur adalah baik. Menggunakan rancangan Cross section, menggunakan Strategi Pemasaran. Variabel penelitian dan lokasi penelitian
Analisis biaya AIDS berdasarkan perspektif pasien di Rumah Sakit dr. Sardjito Yokyakarta. Benri Situmora-ng. (1997) Menunjukkan biaya AIDS berdasarkan perspektif pasien di Rumah Sakit dr. Sardjito Yogyakarta adalah baik. Variabel Independen penelitian yaitu tentang biaya. Metode dan lokasi penelitian.
Analisis kunjungan pasien rajal di RS Harum sebagai penetapan jenis produk layanan dan strategi pemasaran. Minang candra (2002) Menunjukkan bahwa analisis kunjungan pasien rajal di RS Harum sebagai penetapan jenis produk layanan dan satrategi pemasaranadalah kuat dan positif. Variabel dependen penelitian ini yaitu tingkat kunjungan pasien. Metode penelitian, lokasi penelitian, dan unit penelitian ini adalah kunjungan pasien rawat jalan.

Ingin mendapatkan lengkapnya hubungi : stikes_smart@ymail.com atau tinggalkan pesan Anda

Satu komentar

  1. TRIMAH KASH ATAS BANTUANNYA DIMN DENGAN ADANYASITUS,INI BISA MEMBANTU SAYA UNTUK MENYELESAIKN TUGAS KULIA SAYA KARN ITU,SAYA BERHARAP AGARSITUS INI TETAP EKSIS SELALU TERUTAMA DALM PENYAJIAN MATERI LENGKAP N LEBH BAIK,LAGI.SALM HORMT DARI NTT-KUPANG.



Tinggalkan komentar