HUBUNGAN POLA HIDUP SEHARI – HARI DENGAN ANGKA KEJADIAN HIPERTENSI DI PUSKESMAS KECAMATAN ANDONG KABUPATEN BOYOLALI
15 Juli 2009Latar Belakang
Budi Hartoyo
Hipertensi merupakan masalah yang ditemukan terbukti meningkatnya morbiditas dan mortalitas serta mengurangi kualitas hidup (Darmojo, 1994). Meningkatnya prevalensi hipertensi pada umumnya di sebabkan karena adanya perubahan gaya hidup, sehingga menyebabkan terjadinya pergeseran pola penyakit dari penyakit-penyakit infeksi bergeser ke penyakit-penyakit chronic degeneratif. Salah satu penyakit chronic degeneratif diantaranya adalah penyakit tekanan darah tinggi. (Darmojo, 1994).
Hipertensi merupakan masalah kesehatan masyarakat yang memerlukan penanganan secara baik, mengingat prevalensinya sejalan dengan bertambahnya umur. Prevalensi hipertensi di Indonesia cukup tinggi yaitu 6% – 15% dari persentase penyakit pada usia lanjut. Sebagai perbandingan di Amerika Serikat 15% – 20%, di Jepang 12% – 20%, di Polenesia Island 15,4% – 20%, di India 15%, di Argentina 15%, di Ghana 15% (Darmojo, 1994).
Menurut data yang dilaporkan sebagian besar 70% – 80% penderita hipertensi adalah usia lanjut dan tergolong hipertensi ringan sampai sedang yaitu tekanan darah sistolic 95 mmHg sampai dengan 110 mmHg. Hipertensi merupakan penyebab kematian utama melalui proses terjadinya stroke, kematian jaringan otot jantung dan kegagalan fungsi ginjal. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap terjadinya hipertensi secara umum antara lain: umur, jenis kelamin, ras/suku, keturunan, kegemukan (obesitas), konsumsi garam, konsumsi kopi, konsumsi alkohol, konsumsi rokok, selain itu juga keadaan geografis dan lingkungan pemukiman juga dapat berpengaruh (Darmojo, 1994).
Bertambahnya usia individu sangat beresiko terjadinya perubahan elastisitas pembuluh darah sebagai akibat adanya arteriosklerosis sehingga tekanan darah meningkat. Laki-laki mempunyai resiko lebih tinggi mengalami gangguan sistem kardiovaskuler dibandingkan dengan perempuan. Hipertensi bisa dipicu oleh konsumsi makanan yang mengandung lemak. Karena makanan tersebut banyak disukai orang, tak heran jika hipertensi memiliki peluang berjangkit pada semua orang. Minum kopi, alkohol dan merokok dapat merangsang konstriksi pembuluh darah sehingga dapat meningkatkan tekanan darah.
Berdasarkan studi pendahuluan pada tanggal 22 Nopember 2006 di Kec. Andong Kab. Boyolali, pola sepuluh besar penyakit untuk golongan semua umur rawat jalan tahun 2005 penyakit hipertensi menempati urutan keempat dari sepuluh besar penyakit. Dari data tersebut 65% di derita oleh mereka yang berumur 50 tahun keatas dan 17% diantaranya berlanjut ke stroke (Statistik Puskesmas Andong, 2005). Masyarakat diwilayah kecamatan Andong memiliki kebiasaan hidup beraneka ragam, seperti kebiasaan minum kopi, merokok, memakan makanan yang mengandung lemak, bahkan meminum minum yang mengandung alkohol. Lingkungan pedesaan maupun kota kecamatan menjadikan anggota masyarakat menjalankan kehidupannya penuh dengan perjuangan.
Maaf, saya bisa meminta file lengkap dari hasil penelitian ini?
akan saya gunakan untuk referensi skripsi saya.
terima kasih atas bantuannya.
oleh FRENKY WACHIDA RACHMAWATI 7 November 2011 at 14:50